Sunday, October 9, 2011

Suara Anjing Tentukan Hasil Pemilu


SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Di San Francisco ternyata lebih banyak populasi anjing dibandingkan dengan anak-anak. Para pemilik anjing beranggapan, kekuatan mereka dapat memengaruhi pemilihan wali kota mendatang.

Para pencinta anjing membentuk formasi komite aksi politik untuk memperkenalkan kebutuhan mereka dan sahabat berkaki empatnya. Usulan mereka, antara lain, membuat kawasan agar anjing mereka dapat berlari dengan bebas di taman nasional perkotaan terbesar di dunia. Mereka menyatakan akan membela wali kota yang peduli dengan urusan seputar anjing.

”Kami berharap suara dari anjing akan menjadi penentu,” ujar Bruce Wolfe, Presiden DogPAC.

Mereka memperkirakan, ada 150.000 ekor anjing di kota tersebut, sementara jumlah anak hanya 108.000 orang. Karena semakin banyak orangtua yang mencari sekolah dan rumah yang lebih murah di luar kota, semakin banyak pasangan, baik normal maupun sesama jenis, memilih memelihara anjing dibandingkan dengan memelihara anak.

Seperti di Paris, San Francisco memperbolehkan anjing memasuki toko dan restoran. Tujuh dari 16 kandidat wali kota yang akan bertarung pada pemilihan 8 November hadir dalam forum yang diselenggarakan DogPAC. Di forum tersebut, para kandidat ditanya soal rencana mereka terhadap berapa biaya pajak anjing, penyediaan tempat sampah di tempat umum agar pemilik anjing dapat membuang kotoran anjingnya, hingga rumah penampungan anjing yang menyediakan anjing bagi orang yang mau mengadopsinya.

Mencari Pengusaha Internet Terbaik di Indonesia


KOMPAS.com — Kompetisi tahunan yang bertujuan menjaring potensi dari pengusaha-pengusaha muda di bidang internet, SparxUp Awards, kembali digelar tahun ini. Kompas.com merupakan salah satu penyelenggara event yang tahun ini telah memasuki tahun kedua.

SparxUp Awards 2011 telah berlangsung sejak tanggal 1 Agustus 2011 dengan mulai dibukanya pendaftaran peserta. Para peserta diminta untuk membuat presentasi atau business plan dari startup-nya dan mengirimkan ke panitia hingga tanggal 9 Oktober 2011. Rencana bisnis tersebut diharapkan berisi pemaparan konsep, SDM, strategi pemasaran, kelayakan bisnis, dan pendanaan dari startup yang didaftarkan untuk kemudian akan dipelajari dan dinilai oleh tim juri.

Para peserta SparxUp Awards 2011 akan memperebutkan delapan award, yaitu Best Social Networking Site, Best User of Technology, Best eCommerce, Best Games, Best User Generated Content, Best Portal, Best WAP, dan Best Mobile Application.

Pemenang dari event yang tahun ini membawa tema "Innovate or Die" ini akan diumumkan di malam penganugerahan pada tanggal 21 Oktober 2011 bertempat di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta.

Sebelum acara awarding, akan digelar konferensi yang menghadirkan lima pembicara dengan berbagai topik menarik. Pertama, Dr Serkan Toto, koresponden TechCrunch yang akan membawakan topik "Innovation, Imitation, and Hyperlocalization". Steve Tan yang merupakan seorang ahli hukum bidang media dan telekomunikasi akan membawakan topik "Commercialization of Intelectual Property and Patent".

Kemudian, Evan Spytama dari PopCap akan membahas topik "Innovative Strategy" dan Danny Wirianto, founder SemutApi Colony, akan membahas topik "New Era of Social Media". Terakhir, Pambudi Baskara Sudirman yang mewakili Samsung Indonesia akan mengulas tema seputar "Mobile Trend".

Anda yang berminat mengikuti konferensi di atas dapat melihat informasi lengkapnya di situs web SparxUp, http://www.sparxup.com.

Operasi agar Jadi "Kembaran" Superman



KOMPAS.com
— Herbert Chavez adalah penggila tokoh komik Superman. Saking kagumnya kepada sang idola, lelaki asal Filipina itu nekat menjalani operasi plastik untuk mengubah wajahnya agar mirip karakter keluaran DC Comics itu.

Dia mulai mempermak wajahnya pada 1995. Perubahan itu mulai dari pembentukan belah pada dagu, operasi hidung agar mancung seperti aktor Christopher Reeves yang memerankan Superman di layar lebar, suntik silikon pada bibir agar terlihat penuh, serta implan pada pahanya supaya tampak lebih berotot.

Pria 35 tahun ini juga mengoleksi berbagai benda berbau Superman. Rumahnya di Calamba City dipenuhi berbagai pernik Superman, mulai dari action figure, sprei, foto, handuk, bantal kursi, kaus, bahkan tirai kamarnya pun berlogo Superman.

Pelacak Identitas Terbaru dari FBI


KOMPAS.com — Biro Investigasi Federal AS (FBI) akan mengaktifkan penggunaan perangkat lunak pelacakan data pelaku kriminal berdasarkan identitas wajah. Ini merupakan bagian perombakan program database sidik jari FBI senilai 1 miliar dollar AS.

Program yang mulai efektif pertengahan Januari tahun depan itu memungkinkan polisi lokal di seluruh AS melacak buronan secara lebih cepat dan akurat. Penanda biometrik lainnya, seperti scan iris mata dan rekaman suara, juga akan dimuat dalam database pelaku kriminal yang diperbarui.


FBI berharap program yang diberi nama Nextgov ini dapat membantu polisi menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini tidak terselesaikan karena kurangnya informasi mengenai identitas pelaku kriminal. Program ini memungkinkan aparat penegak hukum untuk menarik data tersangka kriminal serta mengurutkannya ke data terdekat berdasarkan foto identitas yang ada.

Selama ini agen FBI memerlukan nama tersangka untuk melacak datanya dengan menggunakan data 10 juta foto tersangka yang tersimpan di jaringan Sistem Identifikasi Sidik Jari Terintegrasi FBI. Dengan sistem identifikasi generasi terbaru, penyidik dapat mengunggah foto dan mendapatkan sederet identitas yang mendekati data tersangka dalam waktu 15 menit.

Uji coba pemakaian perangkat lunak akan diberlakukan di Michigan, Washington, Florida, serta North Carolina pada musim dingin tahun ini sebelum ditawarkan ke aparat penegak hukum di seluruh AS pada 2014.

Benarkah Manusia Hanya Ikan Modifikasi?



KOMPAS.com- Sebuah tim peneliti Australia telah mempelajari evolusi otot kaki belakang ikan paru-paru (lungfish) sehingga dapat berjalan di darat. Hasil penelitian itu memberi petunjuk baru tentang bagaimana evolusi berlangsung pada tetrapoda --makhluk berkaki empat, dan nenek moyang kita-- yang membuat langkah-langkah kecil pertama di tanah 400 juta tahun yang lalu.

"Manusia hanya ikan modifikasi. Genom ikan tidak jauh berbeda dari kita sendiri ," kata Profesor Peter Currie, peneliti Regenerative Medicine Institute Monash University, Australia, seperti dilansir ScienceDaily, Jumat (7/10) atau Sabtu (8/10) WIB.

Bersama Nicolas Cole, dari University of Sydney, Prof Currie melaporkan penelitian mereka di jurnal PloS Biology. Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa spesies ikan paru-paru purba adalah nenek moyang dari tetrapoda. Ikan ini bisa bertahan di darat, menghirup udara, dan menggunakan sirip panggul mereka untuk mendorong diri mereka sendiri.

Australia adalah rumah bagi tiga spesies dari ikan paru-paru. Tim peneliti menggunakan ikan yang hidup hari ini untuk melacak evolusi otot-otot sirip panggul untuk mengetahui bagaimana beban kaki belakang berevolusi pada tetrapoda.

Mereka menemukan bahwa ikan bertulang memiliki mekanisme untuk membentuk otot sirip panggul, suatu mekanisme yang adalah batu loncatan untuk evolusi tetrapoda.