Loading
Ilustrasi foto Human Right
Pembunuhan Bayi oleh Pembantu Rumahtangga. Kisah mengerikan yang berkali-kali terulang terjadi di belahan dunia. Konsekwensi ibu yang bekerja, meninggalkan bayi mereka di rumah sehingga terpaksa menyewa pengasuh atau pembantu untuk menjaga bayinya. Banyak pengasuh yang baik, namun beberapa menyimpan catatan kelam yang harus diketahui oleh ibu-ibu jaman sekarang agar tetap waspada.
Foto National Geographic
Saya mukim di Kota Madinah, Arab Saudi. Kemarin menggali kisah-kisah lama tkw dari ibu tetangga. Ibu tua ini orang Saudi berusia 67 tahun. Suaminya dulu adalah pengusaha maktab al-isteqdam, yaitu istilah untuk perusahaan Saudi yang mengambil tenaga kerja dari luar seperti Indonesia, Philipina, dll. Ibu ini sangat kental dan sangat faham per-TKI-an Indonesia, katanya lebih dari 20 tahun suaminya menekuni bisnis ini dan beliau sangat sering dibawa ke Indonesia oleh suaminya. OH, Puncak, Ciater, sampai Bali, nenek ini sangat hafal…, bahkan ibu tua ini pernah punya menantu wanita Indonesia 2x…. dan juga pernah dimadukan oleh suaminya pada wanita Indonesia satu kali. Tidak saya sangsikan pengalaman dan kelancarannya bila diajak membicarakan tkw Indonesia.
Ngobrol-ngobrol masalah Tuti Tursilawati, Nenek tua ini bertanya pada saya, katanya apakah saya pernah mendengar bayi dipanggang oleh tkw Indonesia ? Saya bilang belum pernah mendengarnya sama sekali. Dan dengan mencondongkan badan lebih dekat padanya, saya menunjukkan sikap ingin tahu…tanpa harus dibujuk, nenek ini langsung menceritakannya. Ini ceritanya :
Sekitar 15 atau 16 tahun lalu, dia lupa persisnya, kota Madinah geger.
Seorang tkw Indonesia telah membunuh bayi majikannya. Katanya kalau tidak salah nama Majikannya adalah Nyonya Haifa atau Nyonya Wafa, adalah seorang mudarisah atau guru. Punya bayi baru berumur beberapa bulan dan tiap hari dipercayakan pada pembantunya. Sejak lama si nyonya sering cekcok dengan pembantunya, maklum si nyonya ingin pekerjaan sempurna, sementara pembantu masih awam. Si nyonya beradat suka marah-marah, bila kesal atau salah sedikit saja, semprotan makiannya segunung sama tkwnya…suatu hari si Nyonya Haifa ini pulang dari mengajar, masuk ke rumah, sepi, tak terdengar tangisan bayinya…dia pikir bayinya mungkin tidur, tapi dicari-cari bayinya nggak ada….masuk ke dapur, dia mencium bau wangi sateeeee….dan ketika dibukanya oven pemanggang bolu itu, tampaklah di bakinya sosok kecil hitam terpanggang sudah matang…sang nyonya shock, dan menjerit-jerit..maka berdatanganlah para tetangga…tak usah repot para polisi, karena tkw tidak membantah dan tidak pula melarikan diri…dengan gentle tkw bilang di depan semua orang dia yang memasukkan bayi itu ke oven karena kesal gak bisa istirahat dan kesal sama ibunya….orang-orang dengan sigap memukuli tkw itu, babak belur dia dibawa ke kantor polisi untuk diberkas…
Kata si Nenek, sepengetahuannya dalam sejarah hukum Qishas di Arab Saudi, hanya 2x rekor, pelaksanaan hukuman pancung berlangsung dalam waktu hitungan bulan dari kejadian kejahatan…biasanya pelaksanaan qishos melalui proses bertahun-tahun sampai dilaksanakannya.
Raja Faisal
Rekor yang pertama adalah qishos terhadap pembunuh Raja Faisal bn abdulaziz, putera ketiga dari Raja Abdulaziz. Pada tanggal 25 maret 1975, Raja Faisal yang berkuasa saat itu, ditembak oleh keponakannya yang bernama Pangeran Faisal bn Musaid bn Abdulaziz di depan para tamunya di istananya. Raja Faisal yang ditembak di wajah (dagu) dan Telinga, akhirnya menghembuskan nafasnya di Rumah Sakit setelah medis tidak mampu menolongnya lagi…Pangeran Faisal bn Musaid dijatuhi hukuman qishos pada tanggal18 juni 1975, hanya kurang lebih 53 hari dari kejadian.
Rekor yang kedua adalah qishos terhadap tkw Indonesia yang memanggang bayi di Kota Madinah, sayang sekali nenek ini tidak ingat lagi namanya tkw ini, yang membunuh dan memanggang bayi di madinah. Tkw ini dalam persidangan mengakui semua perbuatannya, dan hanya dalam jangka waktu 25 hari dia dihukum qishos.
Anak bermain bersama ibunya
Sedangkan bukti hidupnya yaitu Nyonya Haifa ibu si bayi, sampai saat ini katanya masih bisa kita temui di RS Gila Madinah…Nyonya ini langsung gila dan mengingat kondisinya yang makin parah dan seringkali ingin bunuh diri, maka keluarganya memasukkan ke RS Gila dan berada permanen di situ dengan terapi yang terus menerus dalam biaya negara. Nenek itu bilang bila saya mau, kapan-kapan katanya kami bisa merencanakan menjenguk Nyonya Haifa di RS khusus orang gila di madinah.
Cerita mengerikan ini terus terngiang di benak saya, apalagi kemudian cucu si nenek yang merupakan sahabat saya buka laptopnya dan kami bersama menonton Youtube, dimana tertangkap kamera yang disembunyikan seorang pembantu Srilanka dan Ethiopia menyiksa balita yang mereka asuh di UAE.
Saya hanya menyimpulkan, sebaiknya ibu-ibu yang bekerja yang menitipkan balita-balitanya jangan terlalu percaya pada pembantu dan jangan pula tidak terlalu percaya. Kewaspadaan sangat penting. Di jaman sekarang dimana kamera relatif murah dibeli, mungkin ada baiknya bila suatu saat menempatkan kamera tersembunyi dan mengintip ulah pembantu saat kita tidak ada di rumah.
Alarm telah dibunyikan. Mari berhati-hati dan waspada.
[Sumber: Luar-NegeriKompasiana]
0 komentar:
Post a Comment