Loading
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Hari pertama di Jogja saya nggak bisa istirahat sama sekali. Lha baru sampai Jogja langsung diajak ke Gembira Loka sampai sore. Malamnya keluarga udah ngajakin keluar lagi. Kali ini kami pergi ke alun-alun selatan yang terkenal dengan kegiatan "masangin". Kalau belum tau, masangin itu adalah kegiatan yang dilakukan kebanyakan orang-orang yang berkunjung ke alun-alun selatan (kidul). Dengan menutup mata mereka berusaha berjalan lewat di antara dua pohon beringin yang ada di tengah alun-alun. Konon siapa yang berhasil lewat di antara kedua pohon itu permintaannya akan dituruti. Percaya atau nggak? Menurut saya sih nggak usah percaya. Masangin lebih asyik kalau buat seru-seruan aja sama temen-temen atau keluarga. Mitos-mitosnya anggap saja sebagai bumbu. Hehe..
Kalau dulu di alun-alun kidul (orang Jogja biasa menyebut alkid) yang menarik hanya masangin saja, sekarang alkid jadi sangat ramai dan meriah setiap malam. Sepeda-sepeda gandeng ataupun bentuk lain yang dihias dengan lampu dan bentuk yang sangat menarik sudah ramai berjejer di tepi jalan. Sepeda-sepeda ini disewakan bagi para pengunjung alkid. Kreatif juga ya orang-orang Jogja. Alkid yang semula terkesan gitu-gitu aja berubah jadi ramai luar biasa. Nggak heran deh kalau setiap malam pasti macet jika Anda lewat alkid terutama saat malam minggu. Sepeda-sepeda ini disewakan dengan harga antara 20.000 hingga 35.000 tergantung ukurannya. Kalau hanya sepeda gandeng biasa yang bisa untuk 2-3 orang ya cuma 20.000 untuk dua kali putaran mengelilingi alun-alun. Kalau yang berbentuk seperti kereta bahkan ada yang bertingkat dan bisa menampung 6 orang bisa sampai 35.000 untuk dua kali putaran. Sepeda ini Anda bawa sendiri loh, jadi Anda bisa dengan santai mengayuh beramai-ramai dengan rombongan keliling alun-alun.
Keponakan saya yang laki-laki seneng banget diajak kesini. Bahkan waktu mobil belum terparkir dengan sempurna aja udah pengen lompat ngajakin naik. Pertama kami sewa dua sepeda yang mirip kereta, masing-masing bisa muat 4 orang harganya 25.000. Nggak usah khawatir capek liat bentuk sepedanya yang besar karena aslinya enteng kok waktu digowes. Stangnya ini juga macem-macem bentuknya. Ada yang pakai stang sepeda seperti biasa, ada juga yang pakai stir mobil yang bulet itu. Lucu aja ngegowes tapi pakai stir mobil. Jalanan yang mengelilingi alun-alun bisa dipastikan bakal dipadati oleh sepeda-sepeda ini dan juga kendaraan lain yang lewat alkid. Jalan aja dengan santai, nggak usah khawatir diklakson sama pengendara roda dua atau empat yang lewat karena disini nggak kayak di Surabaya atau Jakarta yang pengendaranya doyan mencetin klakson. Hoho..
Setelah dua putaran terlewati, keponakan saya yang cowok masih aja belum puas. Dia ngajakin naik lagi sepeda yang lain dengan motif lampu yang dia suka. Habis dua putaran, ngajak lagi naik yang lain. Dooooh, nggak tau apa Om sama ayahnya pegel ngegowes. Namanya juga anak kecil, semua motif pengen dicobain satu per satu. Daaan malam itu keponakan saya itu dengan sukses menyewa 6 sepeda. Berarti dengan sukses juga bikin kaki kaki ayah dan Omnya ngilu sekaligus sukses juga nguras dompet ayahnya.. Wkwkwkwkkwk
Sudah capek ngegowes, kami pesen makanan dan minuman di lesehan yang ada di sebelah timur alun-alun. Yang jualan disini juga tambah banyak aja. Makanan yang dijual juga jadi tambah variatif. Dulu yang ada paling cuma wedang ronde sama jagung bakar, sekarang udah macem-macem. Minumannya mulai dari es teh, es jeruk, wedang ronde, susu jahe, milo, nescafe, dan lain-lain. Kalau makanannya ada roti bakar, jagung bakar, pisang bakar, sampai makanan berat seperti nasi goreng juga ada. Mungkin karena rame juga jadi harga makanan dan minuman jadi agak sedikit mahal. Sudah hal yang umum sih sebenarnya kalau kayak gini. Nah kalau lagi nongkrong, ngumpul di lesehan seperti ini jangan lupa siapin uang recehan karena banyak banget pengamen yang akan menghampiri. Setelah cukup malam, kami pulang ke rumah dan bisa beristirahat walaupun keponakan cowok belum mau diajak pulang. -__-
http://www.wijanarko.net/2011/12/meriahnya-alun-alun-kidul-jogja.html
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
up2det 31 Dec, 2011
-
Source: http://www.info.up2det.com/2011/12/meriahnya-alun-alun-kidul-jogja.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Post a Comment