Tuesday, April 17, 2012

70 Persen Kunci Jawaban Benar

Jika Teman-Teman Tidak Keberatan Tolong Di Like Pages Facebook Saya Ya Terima Kasih Sebelumnya
Loading

ilustrasi kunci jawaban ujian nasional
Jawaban Ujian Nasional (UN) lewat SMS kembali beredar, tepat 11 menit setelah soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dibagikan, Senin (16/4/2012). Dewan Pendidikan yang melakukan pengecekan jawaban tersebut memastikan bahwa kebenaran kunci jawaban itu 70 persen.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, KH Junaidi Hidayat mengatakan, ia kembali mendapat laporan terkait beredarnya kunci jawaban Unas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kunci tersebut berbeda dengan yang beredar sehari sebelumnya, yakni paket A-B-C-D-E. "Untuk yang beredar pagi tadi hanya paket A," kata Junaidi sembari menunjukkan jawaban lewat SMS yang ia terima sebagai laporan.

Usai pelaksanaan ujian, Dewan Pendidikan kemudian memanggil salah satu guru. Tujuannya, untuk melakukan pengecekan bocoran tersebut. Hasilnya sangat mencengangkan, dari 50 soal yang diberikan hanya salah 17 saja. "Artinya, bocoran tersebut 70 persen benar," kata Junaidi.

Secara rinci Junaidi menjelaskan, untuk jawaban Unas yang beredar Hari Minggu, 90 persen salah. Karena SMS tersebut hanya bertujuan menyesatkan peserta Unas. Hal itu berbeda yang beredar hari ini, dari 50 soal, hanya 17 saja yang salah. "Namun untuk yang beredar hari ini hanya paket A saja," ujarnya.

Apakah jawaban tersebut sudah menyebar ke peserta? Junaidi belum bisa memastikan. Ia hanya mengatakan bahwa mendapatkan laporan tersebut dari salah seorang pengawas di Madrasah Aliyah. "Kita masih melakukan penelusuran lebih lanjut," ujar Junaidi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Muntholip bersikeras bahwa tidak ada kebocoran dalam Unas di Jombang. Ia juga berharap agar seluruh pihak bisa menahan diri. Artinya, permasalahan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. "Kasihan para peserta Unas semakin kebingungan," kata Muntholip.

Muntholip mengatakan bahwa dirinya belum melakukan croscek terkait bocoran jawaban tersebut. Alasannya, saat ini ujian belum selesai. Pihak dinas baru melakukan pengecekan jika ujian nasional sudah kelar. "Kita sudah meminta aparat kepolisian untuk melacak SMS yang meresahkan itu," pungkasnya.

0 komentar:

Masukan code imotion pada komentar anda agar lebih menarik di bawah ini contoh( :10 )
:10 :11 :12 :13 :14 :15 :17 :18 :19 :23 :26 :28 :30 :31 :32 :33 :34 :35 :36 :38

Post a Comment