VIVAnews - Naiknya peringkat Indonesia menjadi investment grade oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings harus dapat dimanfaatkan perusahaan milik negara.
"BUMN tidak boleh ketinggalan dan mengabaikan peluang ini," kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Jumat 16 Desember 2011.
BUMN, kata Dahlan, harus bisa memanfaatkan peringkat investment grade untuk perusahaannya sendiri. Menurut dia, percuma jika Indonesia termasuk negara tujuan investasi namun investastor tidak mau masuk karena tidak ada infrastruktur yang memadai.
Karena itu, Dahlan mendorong beberapa proyek infrastruktur dasar agar segera diselesaikan, sehingga investor asing yang masuk ke Indonesia tidak kecewa. Beberapa proyek tersebut di antaranya pelabuhan Kalibaru, Pelabuhan Sawit di Kualanamu, dan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan Pelabuhan Sorong.
Dahlan menjelaskan, Indonesia saat ini termasuk dalam negara termahal dalam hal ongkos logistik akibat infrastruktur yang kurang siap. Dengan perbaikan infrastruktur ini diharapkan BUMN dapat menurunkan biaya logistik. Selain pelabuhan, Dahlan juga mendorong agar infrastruktur seperti tangki apung raksasa LNG dan pipa trans Jawa sudah dapat selesai dalam 2,5 tahun mendatang.
"Investasi tidak akan mau masuk kalau tidak ada gas, pelabuhan tidak cukup, biaya logistik mahal. BUMN bisa bantu negara untuk turunkan biaya logistik karena pelabuhan, bandara, dan pipa gas merupakan kerjaan BUMN," katanya.
Dahlan juga membuka kesempatan kepada swasta agar masuk dalam pembangunan infrastruktur. "Namun BUMN tidak boleh menunggu, harus berlomba dengan swasta," kata mantan Dirut PLN ini.
0 komentar:
Post a Comment