Loading
ilustrasi |
Jelang mengikuti ujian nasional (UN), SMPN 1 Kota Jambi menggelar kegiatan ritual unik "mencuci kaki ibu" yang dilakukan oleh para siswa kelas IX yang akan mengikuti UN.
"Ya, kita memang akan menggelar satu acara ritual yang kita harapkan memberikan sentuhan spiritual dan penyadaran diri pada diri siswa, orang tua, dan guru," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Jambi, Nanang Sunarya, MPd, di Jambi, Kamis (12/4/2012).
Diharapkan, tambah Nanang, pengalaman spiritual yang merevitalisasi kedekatan hubungan batin antara ibu dan anaknya tersebut akan memberikan suntikan semangat dan penyadaran diri pada setiap diri siswa untuk berjuang keras menyelesaikan UN dan menggapai hasil maksimal.
Dikatakan Nanang, kegiatan "cuci kaki ibu' tersebut akan digelar secara massal di pekarangan SMPN 1 sendiri pada hari Jumat (13/4/2012) pagi dan direncanakan akan dihadiri oleh Wali Kota Jambi dr Rd Bambang Priyanto.
"Kegiatannya sudah positif kami gelar secara massal, diikuti oleh semua siswa kelas IX peserta UN dari sekolah kami beserta ibundanya masing-masing. Rencananya akan dihadiri oleh Wali Kota Jambi, Kadisdiknas, dan jajaran unsur muspida lainnya," ungkap Nanang.
Secara teknis, tambahnya, pada upacara yang bernuansa ritual tersebut diawali dengan wejangan dan renungan, lalu para ibunda akan dicuci kakinya oleh anaknya masing-masing di wadah yang sudah disiapkan. Kegiatan selanjutnya ditutup dengan doa bersama.
Diakui Nanang yang juga seniman Jambi ini, kegiatan serupa sebelumnya juga pernah digelar di SMPN 18 Kota Jambi ketika dirinya memimpin atau menjabat kepala sekolah di sekolah tersebut.
"Dengan kegiatan ini, kami menanamkan kesadaran kepada para siswa dan para ibu akan arti eksistensi seorang ibu yang luar biasa terhadap perjalanan anaknya. Namun, kini semakin tidak disadari oleh generasi muda seiring dengan makin gencarnya serbuan budaya Barat yang individualis, tidak edukatif," ungkap Nanang.
Pasalnya, tambahnya, mungkin sebelum momentum ritual jelang UN tersebut, setiap individu siswa dan generasi muda pada umumnya tidak pernah melakukan mencuci kaki ibunya. Tentu saja kesempatan ini jadi terasa sangat menyentuh hingga kegiatan itu menjadi ritual yang senantiasa ditunggu oleh para siswa setiap tahunnya agar mendapat kesempatan mengikuti ritual dan mencuci kaki ibunya secara khidmat.
Sementara para siswa kelas IX peserta UN SMPN 1 menyambut positif kegiatan tersebut karena, menurut mereka, momentum itu bisa memberikan kesan sangat mendalam bagi mereka dan sebagai bukti kecintaan mereka terhadap ibu mereka dalam bentuk ritual yang begitu menyentuh sukma, yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
0 komentar:
Post a Comment