Loading
Caine Monroy |
Caine Monroy, bocah berusia 9 tahun yang berasal dari kota sebelah timur Los Angeles, Amerika Serikat, diramalkan bakal menjadi seorang miliarder dalam 30 tahun mendatang.
Bocah yang sehari-hari menghabiskan waktunya di toko aksesoris mobil ini sudah mulai merintis bisnis yang terbilang cukup unik, namun mendatangkan uang.
Seperti dikutip wartawan dari laman Forbes, Jumat, 13 April 2012, obsesi dan bisnis Caine telah mampu menarik perhatian masyarakat AS sekaligus menjadi inspirasi bagi anak-anak seusianya.
Forbes mencatat ada 9 alasan yang bisa mendukung langkah Caine menjadi miliarder dalam 30 tahun mendatang. Ini alasannya:
1. Dia adalah bocah yang menjalankan sebuah bisnis
Hampir semua miliarder memiliki kisah mengenai bagaimana mereka menjajakan dan menjadi salesman pada awal-awal tahun merintis bisnisnya. Sebagai contoh, Sara Blakely, pemilik bisnis Spanx pernah menjajakan rumah berhantu. Sementara itu, Kevin Plank, harus menjual gelang tangan di sebuah konser Grateful Dead.
Kebiasaannya ini bukan sesuatu yang bisa diacuhkan begitu saja. Ini menunjukkan semangat dari seorang entrepreneur.
2. Caine tinggal di California
Hingga kini, California masih menjadi tempat lahirnya orang-orang kaya di antara kota-kota besar AS. Di kota ini pula berdiri kawasan Silicon Valey, pusat bisnis perusahaan IT dunia yang telah melahirkan korporasi raksasa semacam Google, Facebook, dan Microsoft.
3. Caine memiliki gairah
Entrepreneur sejati mendedikasikan hidup dan mencintai pekerjaan yang dilakukannya. Caine sangat menyukai permainan (Arcade) dan dia memutuskan membuatnya.
Steve Job pernah berkata di sebuah seminar di Stanford University, "Saya beruntung, saya menemukan apa yang saya cintai pada awal kehidupanku. Woz dan Saya mulai membangun Apple di garasi orangtua kami ketika berusia 20 tahun."
4. Gairah itu menular
Dalam membuat kerajaan bisnis, kemampuan untuk mengomunikasikan gairah dan visi menjadi kunci penting. Konsumen pertama Caine, begitu terpesona dengan gairah yang dimiliki bocah berusia 9 tahun itu.
5. Dia beruntung
Pikirkan saja, berapa banyak orang yang mempunyai pelanggan pertama dengan profesi pembuat film?
6. Caine memiliki ketekunan yang hampir tak mungkin
Jika Anda sempat melihat videonya, ada bagian di mana Caine menunggu pelanggan datang memainkan alat permainannya. Begitu pula adegan di mana Caine mencoba menawarkan permainannya kepada konsumen ayahnya. Apa artinya ini? Bukankan anak berumur 9 tahun harusnya menghabiskan waktu dengan bermain Xbox?
Sebagai perbandingan, James Dyson diketahui telah membuat 5.217 prototipe produk vacuum cleaner pertamanya sebelum akhirnya dia bisa menjualnya ke pasar. Caine telah menghabiskan waktunya untuk terus memperbaiki permainan kardusnya dan membuatnya lebih baik.
7. Caine menampilkan sikap optimisme yang tak masuk akal
Caine memang bakal menjadi bintang. Namun, itu bukan berarti dia takkan melewatkan masa-masa sulit. Dia percaya dengan kemampuannya dan keyakinannya terhadap tujuan yang diincarnya. Caine seolah seperti raja permainan, Sheldon Adelson, yang diketahui hampir mengalami bangkrut sebelum akhirnya bisa memupuk kekayaannya hingga US$25 miliar.
8. Caine bersedia bekerja dengan anggaran yang minim
Jika Anda pernah melihat film "The Social Network", Mark Zuckerberg dan beberapa rekannya memulai bisnisnya dalam sebuah kamar asrama. Caine menunjukkan dia bisa membuat sesuatu dengan apa yang dimilikinya. Biayanya sangat minim. Ini adalah tahap paling kritis dalam memulai bisnis.
9. Caine telah memiliki dana US$120 ribu
Sejumlah donator telah memberikan sumbangan untuk Caine dengan menghimpun dana US$120 ribu. Uang itu diharapkan bisa membantu biaya kuliahnya mendatang.
0 komentar:
Post a Comment