Loading
ilustrasi siswa sedang ujian |
Tingkat kesulitan soal-soal dalam ujian nasional akan dinaikkan tahun depan. Selain itu, untuk semakin memperkecil kecurangan atau kebocoran soal maka keragaman jenis soal pun akan ditambah. Pada tahun ini pemerintah membuat lima variasi soal dan tahun depan akan dibuat 10 variasi soal.
Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai meninjau persiapan dan pelaksanaan ujian nasional (UN) di SMA Negeri 13, Sekolah Luar Biasa Negeri 4, dan SMA Al-Jihad, Senin (16/4), di Jakarta Utara.
"Variasi nilai makin banyak sehingga probabilitas ketemu akan sulit. Jadi, dalam satu kelas hanya akan ada dua siswa yang soalnya sama," kata Nuh.
Tingkat kesulitan siswa, lanjut Nuh, dinaikkan untuk meningkatkan kualitas nilai dan hasil perolehan nilai siswa. Meski demikian nilai rata-rata akan tetap dipatok 5,5. Nilai 4 pada salah satu mata pelajaran yang di-UN-kan juga masih dinyatakan lulus.
"Soal UN se-Indonesia akan tetap sama tingkat kesulitannya. Nilai 4 masih kita gunakan untuk mengakomodasi kemampuan daerah-daerah lain," kata Nuh.
Untuk meningkatkan kualitas soal, Nuh mengingatkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud untuk memperbanyak soal dan variasinya yang ada di dalam Bank Soal.
Ketua BSNP Moehammad Amman Wirakartakusumah menambahkan, komposisi soal UN tahun ini 10 persen kategori soal sulit, soal kategori sedang (60 persen), dan soal kategori mudah (30 persen).
"Kualitas soal meningkat dari tahun ke tahun untuk menaikkan nilai tukar prestasi siswa. Apalagi nanti hasil UN akan menjadi paspor ke perguruan tinggi," kata Nuh.
0 komentar:
Post a Comment